Pegadaian Terima Gadai Tupperware Dengan Pinjaman Minimal Rp 500 Ribu



Hawania.blogspot.com - Tupperware dapat digadaikan sekarang juga! Pelanggan dapat setidaknya Rp500 ribu bebas bunga pinjaman selama 2 bulan atau 60 hari.

Kabar yang membuat Lusiana Dunda, pemilik Tupperware Stokies di Manado kaget. Wanita yang sudah mulai menjual Tupperware sejak tahun 1996 itu mengaku ketahuan.

"Sejak kapan diberlakukan di pegadaian," tanyakan kepadanya ketika diceritakan hawania.blogspot.com, Jumat (3/8/2018). Lusiana mengaku langsung mencoba memprogramnya ke pegadaian di Manado. "Minggu depan saya harus pegadaian, Tupperware paling mahal untuk dicoba," katanya.

Katanya, akan mensosialisasika promo ini kepada pelanggan setianya. "Tentu saya akan memberitahu pelanggan, siapa tahu mereka nggak cocok punya uang bisa digadaikan," katanya.

Ketua PT (Persero) Pegadaian Cabang Karombasan, Rusli Basri mengatakan, saat ini, geberpasi baru itu merupakan decoding untuk melayani masyarakat. Tujuannya adalah untuk lebih dekat terutama ibu rumah tangga.

Dia mengatakan, "Berbeda dengan produk sejenis lainnya. Tupperware dapat diterima, untuk mendapatkan pelanggan baru. Tidak hanya dapat Tupperware juga peralatan seperti mixer dan Blander.

"Produk baru ini dengan disepadankan dari pegadaian. Di mana Kasiat adalah produk Perdana yang memberikan pinjaman kepada masyarakat kecil," kata Rusli, kemarin.

Ia melanjutkan, program untuk mendidik siswa, itu bisa mengadaikan barang di pegadaian. Barang elektronik semacam itu termasuk laptop.

Pinjaman minimal Rp 500 hingga Rp abtrasi ribu dan 5 ribu, tanpa bunga selama 2 bulan atau 60 hari. Tandai kartu kebutuhan populasi (ID CARD) yang terhubung ke layanan populasi siswa dan catatan sipil (Disduskcapil), "katanya.

Kata Rusli, Tupperware digadaikan bisa mulai dari ukuran kecil hingga besar. Pegadaian menerima Tupperware yang sudah digunakan atau baru. "Kami dapat informasi digunakan seumur hidup Tupperware. Di mana materi jelas, higenis tidak mengandung bahan kimia. Selain itu jika pecah dapat digantikan oleh distributor lain dengan Tupperware yang baru," katanya.

Ia melanjutkan, program ini sudah dimulai sejak akhir Juli tetapi pelaksanaannya lebih tepat pada awal Agustus. Program ini berlaku serentak di kantor-kantor regional di Manado.

"Sudah banyak Pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru terutama pelanggan yang menggadaikan Tupperware," jelasnya.

Penyimpanan Makanan Kedap Udara

Tupperware pertama kali dibuat pada tahun 1946 oleh Earl Silas Tupper (1907 - 1983) di Amerika Serikat. Dia membuat wadah plastik yang digunakan di rumah tangga untuk menghemat makanan dan membuatnya kedap udara.

Pencarian hawania.blogspot.com dari berbagai sumber, produk ini memiliki segel, penyekatnya yang dikenal sebagai "burping seal", yang merupakan ciri khas. Ini membuatnya sangat berbeda dari produk sejenis.

Mereka merancang, membangun dan menyebarkan produk mereka di seluruh dunia melalui perusahaan induknya Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung sering dikenal dengan julukan "tenaga penjualan independen atau tenaga penjualan.

Saat ini, tidak kurang dari 1,9 juta orang di seluruh dunia menjadi pelanggan Tupperware.

Tupperware untuk memulai strategi penjualan langsung dengan apa yang dia sebut sebagai partai Tupperware. Brownie Wise (1913 - 1992) adalah orang yang memperkenalkan strategi ini, dia adalah agen penjualan Stanley Home Products.

Pada tahun-tahun awal 1950-an, penjualan meledak dan membuatnya dikenal oleh banyak orang. Hal ini terutama karena pengaruh Brownie Wise pada wanita yang menjual Tupperware dengan menggunakan metode pesta.

Tupperware juga semakin dikenal di masa Perang Dunia II. Kemudian, para wanita didorong untuk memiliki lebih banyak waktu untuk keluarganya, dan dengan menjadi agen Tupperware membuat pemasukan mereka sendiri dari rumah.

Selain itu ada tradisi yang dikenal sebagai Majelis diadakan di setiap distributor Tupperware diadakan secara teratur. Tradisi ini diperkenalkan dan dilanggengkan hingga kini sebagai sarana untuk menghargai penjual perekrut terbaik, baik untuk individu maupun di tim dan organisasi.

Robert Winerungan
Itu Sudah Jadi Barang Berharga

Robert Winerungan, pengamat ekonomi Unima, menilai Tupperware menjadi barang tentu saja membuat Tupperware bisa digadaikan.

Berarti prospeknya bagus. Barang-barang ini bisa dikatakan barang mewah. Jika tidak bagaimana bisa menjadi objek gadai.

Jika Tupperware sudah diterima sebagai barang yang bisa digadaikan dengan nilai manfaatnya mulai bagus. Pegadaian menerima Tupperware sebagai jaminan. Tetapi harus hati-hati dengan emas dan kendaraan yang sama. Pegadaian tidak rugi.

Pegadaian menerima barang sebagai barang jaminan karena digadaikan karena barang itu berharga dan tidak akan habis.

Ke depan bukan tidak mungkin, pegadaian akan menerima barang agunan lain yang layak. Mungkin besok itu bisa digadaikan LISENSI atau sertifikat tanah. Hal-hal lain akan menyusul.

Kondisi ini cukup bagus. Bagus ketika itu sekumpulan barang yang bisa digadaikan berarti kemajuan ekonomi. Barang yang bisa digadaikan menjadi incaran masyarakat. Mereka yang memilikinya akan lebih mudah menggadaikan dan menghasilkan uang.

Harapannya ketika Tupperware menjadi barang yang bisa digadaikan maka barang itu harus dihargai dengan baik. Jangan sampai kebawah ketika nilainya sudah menjadi barang yang bisa digadaikan.

Aruperes Keren
Cool Aruperes (Tribune of manado)
Merasa bahagia

Terobosan pegadaian yang memungkinkan Tupperware menjadi barang jaminan adalah kabar baik. Ada tujuan yang mendadak, bisa datang ke Kantor Pegadaian.

"Ini cukup bagus, bisa membantu masyarakat," kata
Ratnasari Cool Aruperes, Jumat (3/8/2018).

Ratna menambahkan, selama ini, mereka yang datang ke pegadaian hanya untuk menggadaikan barang-barang emas atau barang-barang elektrik. Tetapi dengan penambahan item baru ini, itu menjadi lebih beragam. "Jadi publik bisa digadaikan dengan membawa Tupperware," kata Mokobang, lahir 31 Mei 1994.

Ia melanjutkan, masyarakat sudah akrab dengan pegadaian, jika membutuhka uangnya secara tak terduga, karena prosesnya cepat, dengan suku bunga yang kompetitif.

Ratna mengaku, orang tuanya tidak pernah menggadaikan toko jika Anda membutuhkan uang secara tak terduga, tetapi biasanya barang-barang itulah yang membuat jaminan dalam bentuk emas. "Ini kabar baik bagi masyarakat," kata perempuan berambut panjang itu.

Lusiana Gadaikan Ingin Mencoba Barang

Gadai hiasan hiasan emas sudah. Tupperware baru digadaikan bisa membuat keributan besar. Perasaan campur aduk dirasakan Lusiana Dunda, pemilik Tupperware Stokies di Manado. Dia kaget, terkejut sekaligus senang ketika mendengar hal-hal yang bisa dikeluarkannya itu bisa digadaikan.

Program Kasiat Prima dari bapak-bapak yang disalin keibuan memang diharapkan bisa memberikan solusi cepat memperoleh pinjaman uang.

Untuk membuktikannya, Lusiana ingin mencoba menggadaikan barang. Lusiana kepada hawania.blogspot.com, Jumat (3/8/2018), mengaku memulai bisnis Tupperware sejak 1996. Katanya, sudah ada ribuan Tupperware yang dijual ke pelanggan setianya.

Dia menjelaskan, penjualan Tupperware mulai harga Rp 50 ribu hingga 250 ribu. "Tapi ada juga yang beli per lusin. Jadi sering ada pembeli yang mau membayar hingga Rp 1 juta," katanya.

Lusiana juga menambahkan sebagian besar perburuan Tupperware adalah sang ibu. "Karena mungkin kebanyakan untuk menyimpan makanan," katanya.

Perburuan Tupperware sering dilakukan sejumlah ibu rumah tangga. Siapa pun membeli langsung ke sistem kredit. "Bahkan ada yang mengikuti arisan Tupperware," kata Liza, ibu asal Desa Ranotana, Manado.

Ia mengaku, pernah mendengar produk asal Amerika Serikat ini sudah bisa digadaikan. "Sudah banyak di media sosial orang menggadaikan Tupperware," kata.